ini tentang perjalanan panjang, saya mendapat banyak info dari orang-orang yang dengan senang hati menyempatkan waktu untuk berbagi lewat tulisan.
saya mulai dari :
paspor
prosesny sebenarnya simpel, berhubung saya butuhnya dalam waktu yang cukup cepat, jadi saya mengajukan via online, malam hari mengajukan online, besok penyerahan data, besoknya lagi foto wawancara, 4 hari kemudian paspor sudah bisa diambil. kalau manual, dari pengajuan data ke foto itu jangka waktunya 4 hari. keuntungan lainnya, saya tidak perlu mengantri lama di kantor imigrasi.
visa schengen.
bagi saya proses ini juga simpel karena persyaratan saya lengkap, yang ribet itu ngurus persyaratannya 🙂 persyaratan lengkap bisa dilihat di web kedubes portugal. beberapa persyaratan yang menjadi masalah buat saya waktu itu ada 3. masalah pertama saya soal ittinerary, masalah dimana saya akan tinggal selama di lisbon. pihak panitia sebenarnya sudah menawarkan untuk booking, saya belum berani booking karena khawatir visa tidak jadi tepat waktu. masalah saya waktu itu seperti lingkaran setan, yang satu saling bergantung pada yang lain.
penyelesaiannya, saya booking penginapan di lisbon dengan membayar sekitar 70 euro, kalopun tidak jadi pergi, yah mungkin memang bukan rezeki.
syarat kedua, soal booking pesawat, buat saya awalnya ini masalah karena saya kira saya harus membayar juga walau cuma reservasi, tetapi tidak 😀
masalah berikutnya yaitu asuransi perjalanan, mbak carla bilang dia tidak akan proses pengajuan saya kalau tidak ada asuransi. yang saya bayangkan ini seperti membeli asuransi seumur hidup ;P
ternyata bukan, ini hanya soal membeli polis, atau tepatnya membeli buku atau kartu. waktu itu saya pilih axa, kembali karena alasan waktu, sebenarny polis dari aca lebih murah hanya waktunya lebih lama, proses pembuatan axa sekitar 15-20 menit, aca dari pagi sampai sore katanya. beda harga waktu itu sekitar 10 usd.
di kantor kedubes, yang menerimanya orang indo, tapi ada kaya wawancara dan ramah tamahnya juga sama orang portugal, inilah dia mbak Carla Castelo yang suatu hari ngangkat telf saya. oh ya, kalau ada yang ingin kita tanyakan soal peryaratan visa lebih baik ditanyakan via email, orang yang dikantor tidak memberi banyak info, dan mereka juga meminta kita untuk konsultasinya via email, langsung dibales cepet ko, email official nya waktu itu malfungsi, jadi saya kirim langsung ke email mbak carla, in english ya 😉
email mbak carla : carla.castelo@jakarta.dgaccp.pt
proses pembuatannya bermacam-macam, normalnya 15 hari bagi yang syarat lengkap dan tidak bermasalah. waktu itu saya mengajukan tanggal 31 agustus dan rencana pergi tanggal 13 september. orang indo yang menerima berkas saya bilang ‘tanggal 13 ! bisa lah..’. mbak carla bilang lain katanya, ‘hundreds of people before you applied, we can not guarantee visa in right time’, rasanya pengen gali tanah aja denger macam begitu, dan setelah itu baru diminta untuk transfer buat pembayaran, waktu itu bank yang diminta yaitu standard chartered.
proses nunggunya itu beneran galau, antara pergi dan engga. tanggal 11 mbak carla nge-email, dan laptop saya rusak, saya tidak tahu kalau visa saya sudah selesai, saya memutuskan menunggu visa di tangerang di rumah kakak, saya packing dengan keadaan pergi atau gak pergi, visa belum ada, apalagi tiket pesawat 😦
sebelum pergi tanggal 12 ke tangerang, saya nelfon kedutaan, thanks god alhamdulilllah, visa diambil J.
tanggal 12 malam saya buka internet untuk booking pesawat, bad news, semua pesawat sudah penuh. saya mencari penerbangan lain hingga hampir tengah malam. masih ga ada. saya menyerah, tidur.
paginya saya buka lagi emirates, seat penerbangan masih tersedia. the other bad news, pembayaran cuma bisa melalui 2 cara, kartu kredit – pemilik kartu kredit harus ada dalam penerbangan tersebut, tidak boleh cuma meminjamkan kartu kredit, dan saya tidak puya kartu kredit sendiri. paypal, paypal teman-teman kakak saya tidak masuk limit, obrigado -thank you- untuk orang-orang yang bersedia berjuang dengan saya sampai akhirnya saya dapat tiket. kalau saya booking minimal 3-4 hari sebelumnya, saya masih bisa membayar via western union. akhirnya saya dapat tiket pukul 6 sore, pinjaman paypal dari teman di jerman yang batas limit paypalnya mencukupi.
tentang lisboa.
lisboa kota yang cantik, layaknya kota-kota besar di eropa lainnya. saya pergi ke bairro alto, chiado, dan baixa. sumber sumber bilang kalau daerah ini lebih bagus dimalam hari, berhubung saya pergi perempuan, berkerudung, lisbon trip pertama saya keluar negeri. saya cukup disana sampai sore.
tempat yang menurut saya tidak boleh dilewatkan yaitu sintra, tempatnya berada diluar kota lisbon, di ujung portugal di pinggir laut. ini seperti desa kecil yang begitu menakjubkan. jauh lebih cantik, dibandingkan dengan lisbon. orang-orang yang pernah kesana menyebutnya mirip negeri dongeng, karena bagi saya juga tempat ini memang luar biasa. di temat ini banyak kastil-kastil, tembok-tembok tinggi, juga pegunungan yang sangat asri. disini adda beberapa kastil yang oleh unesco dinobatkan sebagai situs bersejarah. tujuan utama saya adalah palacio da pena atau pena national castle. ini adalah tempat yang sangat disarankan untuk dikunjungi bila pergi ke portugal. walaupun berada diluar kota lisbon, cara menjangkaunya cukup mudah. bisa dengan kendaraan pribadi, bis, atau kereta.
untuk pergi ke sintra, kita bisa menjangkau kereta dari stasiun rossio, stasiun rossio sendiri bisa dijangkau lewat metro atau kereta bawah tanah menunu restaurodores. jika ingin berkeliling lisbon atau baru pertama ke lisbon, saya sarankan untuk membeli tiket metro yang 24 jam, ini berdasarkan pengalaman saya yang sempet nyasar beberapa kali. pembelian tiket manual hanya sampai sekitar jam 5 sore, setelah itu kita hanya bisa membeli secara otomatis dengan menggunakan mesin. bagi yang belum terbiasa, menggunakan mesin itu cukup membingungkan, hati-hati tertukar antara mesin tiket metro dan tiket kereta.
back to sintra,
rossio merupakan stasiun pertama dan sintra merupakan stasiun terakhir. tidak perlu khawatir akan terlewat. jarak yang ditempuh selama didalam kereta sekitar 40 menit. dari sana kita bisa naik bis 434 ke sintra, kalau suka tracking jalan kaki juga menyenangkan asalkan tidak sendiri, kemarin saya agak ketakutan sendirian di tengah hutan berjalan menuju pena ;(
tiket metro 24 jam 5.5 euro di mesin otomatis, satu kali pergi 1.75 euro. harga tiket kereta sekali pergi 2.75. kalau recharge (diisi dengan tiket yang sama) kita bisa menghemat sekitar setengah euro. Harga masuk Pena 12.5 euro. Bisa lebih murah kalau happy hour kaya tempat karaoke gitu deh. Harga air minum kemasan atau sandwich sekitar 1-2 euro. Tiket naik bis sekitar 1.75 euro. Oh iya waktu itu uang receh saya Cuma ada 1.65 euro dan supir bis tidak menerima uang kertas. Jadinya ‘it’s alright young lady’.
Teman saya mengobrol selama di penginapan adalah seorang chef yang sudah berusia lanjut yang merangkap sebagai bartender. Setelah kongres, di waktu yang sempit setiap hari saya menyisakan waktu untuk meminta air hangat di kafe, dan jadilah saya mengobrol dengan bapak itu.
‘where do you come from young lady?’
‘Indonesia’
‘aah tsunami’
‘ya, in 2004’
Pada akhirnya saya pun harus pulang. Ini terlalu luar biasa untuk dilupakan, karena itu lah dalam beberapa moment yang random saya tiba-tiba mengatakan, ‘mau ke portugal lagi’.
Ps :
– Dari awal tulisan hingga paragraf soal harga merupakan tulisan yang saya tulis pada malam terakhir saya di Lisboa, setelah saya pulang dari Sintra.
– Paragraf sisanya hingga bagian terakhir ini merupakan tulisan yang saya tulis di Mushola FK sambil menunggu hujan reda.
(Minggu, 18 Nopember 2012)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.