belitung · Uncategorized

BELITUNG : Batu besar, Laut, dan Orang-orang nya (part 3)

Kami agak bingung bagaimana caranya pulang, lebih tepatnya dari hotel ke bandara. Hotel kami terletak di daerah, bukan di kota tanjung pandan. Tidak ada grab car apalagi gojek. Pilihan yang tersedia untuk kami yaitu transport hotel, atau taksi, atau sewa mobil lagi. Pilihan yang sulit, mengingat kami belum beli oleh-oleh di kota, dan transport nya ber budget mahal. Saya sudah sangat bingung sebetulnya, ya sudah, naik taksi saja yang di order dari tanjung pandan. Tapi pak suami ada ide lain, bertanya pada bang Jo dan pak Wiwin. Memang sudah rezeki, pak Wiwin menghubungkan kami dengan Gelak, adik bang Jo yang biasa menjemput tamu.

Kami pun janjian dengan bang Gelak di hotel, begitu mengetahui kami belum ke pantai Tanjung Tinggi, dia langsung inisiatif mengajak kami kesana.

‘ga papa jalan memutar sedikit sebelum ke bandara, masa ke Belitung ga ke tanjung tinggi’

Akhirnya kami meluncur kesana, jalanan yang kami lalui lenggang, jalanan nya cukup bersahabat dengan pasir yang landai dan laut biru rasanya ingin berenang. Setelah sampai, saya sangat bersyukur sekali bisa sampai kesini. Sangat khas dengan yang ada di film laskar pelangi, batu-batu besar, laut jernih, dan langit biru nya. Saya dan pak suami kegirangan akhirnya bisa sampai kesini.

Perjalanan kami lanjutkan, sebelum ke bandara, kami melalui Klapa, pusat oleh-oleh belitung. Klapa cukup lengkap sebagai pusat oleh-oleh, disana juga saya mencicipi jeruk peras khas belitung yang begitu segar. Karena pak suami tetep ingin membawa ketam, akhirnya kita mampir juga di ketam isi Adena. Barulah kami meluncur langsung ke Bandara.

Kontras dengan kondisi saat kami tiba jumat pagi. Kondisi bandara saat ini ramai sekali, mungkin semua orang pulang berlibur kembali ke kehidupan masing-masing. Penerbangan kami dipercepat setengah jam karena ada hercules. Alhamdulillah kami tiba lebih awal di bandara, langsung check in, boarding dan kembali ke jakarta.

Banyak hal menarik selama liburan, dari awal liburan hingga akhir, ada rombongan keluarga yang selalu kami temui dimanapun kami berada, mulai dari hopping island hingga kami akan pulang, menariknya mereka juga orang Jakarta. Kami bersyukur dengan kebaikan pak wiwin dan keluarganya sungguh sangat mempermudah perjalanan kami disana. Sebetulnya di Belitung juga ada damri dari pemerintah yang diberlakukan secara gratis, namun karena sepi peminat sehingga jarang beroperasi.

Tentu saja kami tidak akan lupa indahnya belitung. Apalagi setelah sampai di Bandung, saya baru menyadari, ternyata kami tidak liburan berdua, tapi bertiga.

 

Tiket :

Jakarta – Belitung : 1.850. (Garuda-berdua)

Belitung – Jakarta : 1.234. (Sriwijaya – berdua)

Quins style resort : 450/malam (include breakfast)

Kapal pak wiwin : 500.

Life vest + google : 100.

Sewa ayla di Hangoutsbelitung : 185. + 100 (antar jemput mobil) : 285.

Makan KV Senang : 35.

Kopi kong tjie : 10.

SD laskar pelangi : 3.

Museum kata : 50.

Transport mobil bang Gelak : 200. (include bbm + driver)

Bensin sewa ayla : 100.

belitung · Uncategorized

BELITUNG : Batu besar, Laut, dan Orang-orang nya.

Beberapa bulan lalu, pak suami ngirim flyer Triatlon di Belitung, enjoy crystal water katanya. Awalnya Belitung bagi saya hanya sekolah Laskar Pelangi, setelah googling dan scrolling  dari satu halaman ke halaman lainnya, mau ke Belitung atau ke Karimun Jawa, akhirnya saya pilih Belitung, tapi pak suami gak jadi ikut Triatlon, nemenin istri katanya.

 

Hunting tiket dimulai dari 2 bulan sebelumnya, budgeting pun dimulai. Biar lebih bebas, kami merencanakan perjalanan kami sendiri, tanpa agen travel. Kami tiba di Bandara H.A.S Hanandjoeddin sekitar jam setengah 8 pagi, perjalanan Jakarta-Belitung kurang lebih 50 menit di udara, setelah mendarat kami disambut mba Lesgi dari @hangoutbelitung. Mba Lesgi ini super ramah dan sabar dengan banyak pertanyaan. Kami menyewa mobil ayla, cukup buat berdua dengan barang tidak terlalu banyak, karena kami hanya menyewa mobil satu hari, kami rencanakan travelling dari ujung barat ke ujung timur Belitung.

 

Modal aplikasi Waze dan peta belitung di HP yang super burem, tujuan pertama kami isi bensin, isi full karena kami tidak yakin kapan lagi nemu SPBU, lalu makan di sekitar kota Tanjung Pandan. Kami makan di KV Senang, mencicipi Mie rebus khas belitung yang gurih enak dengan kuah udang. Lanjut ke kopi Kong Tjie yang legendaris di Belitung, tempat kopi Kong Tjie tertua di Belitung berlokasi di jalan Siburak, hanya berjarak 300 meter dari KV Senang.

 

Dari arah bandara menuju kota Tanjung Pandan, kami sempat mengunjungi Danau Kaolin, danau bekas galian timah yang biru nan indah. Awalnya destinasi ini sempat saya skip, tapi ternyata bisa sekalian lewat. Setelah sarapan kami juga sempat mengunjungi rumah adat belitung yang ada di pusat kota. Setelah itu kami langsung meluncur menuju Belitung timur.

 

Jarak kota Tanjung Pandan menuju Belitung timur sekitar 80 km, iya jauh, tapi jalan yang dilalui adalah kebun kosong dan kebun sawit, tanpa macet. Pak suami menyetir dengan kecepatan 80-90 km/per jam, sehingga perjalanan kami hanya sekitar 50 menit. Berhubung hari jumat, tujuan kami mencari masjid untuk pak suami, alhamdulillah di depan Museum Kata Andrea Hirata, ada masjid besar. Selama pak suami shalat jumat, saya foto-foto di Museum kata. Selesai dari museum kata, kami berkunjung ke sekolah Laskar Pelangi.

Kami kesana saat panas sedang terik-teriknya, kondisi disana pun cukup sepi. Kami bisa berfoto-foto sepuasnya.

WP 1

Setelah selesai di sekolah Laskar Pelangi, kami beranjak menuju kota Manggar. Saya janjian dengan Nanda, teman semasa SMA, putri asli Belitong, yang sekarang bekerja di Disbudpar Belitung Timur. Ternyata, Disbudpar Belitung Timur sudah menjadi tempat tujuan wisata, ada koleksi kopi, koleksi pala, hewan endemik Belitung, dan replika budaya Belitung. Pulangnya kami dibekali oleh-oleh cinderamata sama Nanda.

WP2

Perjalanan kami lanjutkan, kami berencana ke pantai Punai, tapi terlalu jauh dan sudah terlalu sore. Akhirnya kami ke Pantai serdang, padahal sebelumnya kami berencana ke pantai Nyiur Melambai.

 

Kami mengakhiri perjalanan kami di pantai Serdang, dan mulai beranjak jam 5 sore lewat, terlalu sore. Saya mengambil alih kemudi, biar pak suami bisa lebih bersantai diperjalanan, mengingat perjalanan kami dari Belitung Timur ke penginapan kami yang ada di pinggir pantai Tanjung kelayang, hampir 100 km.

 

Sejujurnya saya agak khawatir, baru magrib tapi jalanan sudah sangat sepi mengingat kanan-kiri kami kebun sawit dan minim penerangan jalan. Dari arah Belitung timur, setelah kami sampai di dekat kota Tanjung pandan,  kami memilih jalan berbelok ke kanan memotong jalan menuju penginapan kami yang jaraknya masih sekitar 30 km, bila kami melewati daerah Tanjung Pandan, perjalanan kami akan lebih jauh lagi sementara kami sudah cukup kelelahan.

 

Sayangnya, jalan pintas yang kami lewati lebih sepi dibandingkan jalan di Beltim tadi. Tidak ada kendaraan lain selain kendaraan kami yang melewati daerah itu, jarak pandang cahaya mobil saya maksimal 3 meter, saya kesulitan menentukan arah jalan berbelok, serong, atau lurus. Akhirnya pak suami membuka peta dan membantu saya menentukan arah. Sepanjang jalan saya tidak berhenti berdoa, salah satu perjalanan menegangkan yang saya alami. Bersyukur tadi pagi kami mengisi bensin cukup banyak, sehingga tidak perlu khawatir kami kehabisan bensin ditengah kebun sawit sepi.

Setelah menemukan pemukiman penduduk, kemudi saya kembalikan pada pak suami, lelah. Tidak lama dari situ, kami sampai di penginapan, yang ternyata ada disamping pantai Tanjung kelayang.

Kami menginap di Quins Style Resort, fasilitasnya cukup nyaman, walaupun bangunan hotel belum sepenuhnya selesai. Di pantai sedang ada festival desa wisata Belitung, kami makan malam disana dan mencoba mencicipi Ketam isi.

 

197332257

Uncategorized

Do Human as Human

Beberapa hari yang lalu, keluarga kami mendapat berita duka, bibi yang biasa membantu keluarga kami telah berpulang. Kami kaget mendengar berita tersebut, mengingat beliau masih berusia paruh baya dan dalam keadaan sehat wal’afiat.

Putri dari almarhumah bercerita pada kakak saya mengenai saat-saat terakhir almarhum yang sempat diperlakukan dengan kurang baik. Kakak saya akhirnya bercerita pada saya. Setelah berdiskusi, kami sepakat bahwa hal-hal tersebut terjadi karena kurang baiknya komunikasi.

Sebelum akhirnya berpulang, almarhum sempat berada di dua rumah sakit yang berbeda, dan justru yang membedakan dua rumah sakit tersebut adalah perlakuan, bukan berarti diberikan kamar yang mewah, tapi hanya diusap pundaknya dan dikuatkan, bahwa tim medis disana sudah melakukan usaha semampunya.

Hal ini menjadi pelajaran bagi saya, mengingatkan saya kembali di kala Lelah, dikala hati tidak lapang. La haula wa la quwwata, tidak ada daya tidak ada upaya pada diri kami, Allah sudah menentukan takdir nya, tapi manusia dan memperlakukan manusia lain adalah komunikasi hati kehati.

 

Yang mengharukan adalah saat almarhum dimandikan, beliau tersenyum. Mengingatkan saya betapa tulus dan baiknya almarhum.

 

Allahummagfirlaha warhamha, wa’afiha wa’fu anna.

Kontemplasi · Uncategorized

DISKUSI

setelah shalat tarawih barusan, bapak mengungkapkan kekhawatirannya mengenai lingkungan kampung kami saat ini. keadaannya sangat mengkhawatirkan, dan apabila tidak dibina dengan baik, kekhawatiran kami akan kualitas generasi penerus menjadi semakin besar.

salah satu yang amat sangat ditonjolkan dari bulan ramadhan yang mulia ini yaitu hadirnya pasar malam. Ada beberapa hal yang menurut kami rasanya kurang pas apabila pasar malam hadir di bulan ramadhan.

anak-anak muda dari berbagai tempat datang kesana, mungkin mencari hiburan, mencari penghasilan, atau sekedar menemukan keramaian. saat adzan isya berkumandang dan semua orang pergi ke mesjid, ada kegaduhan yang muncul disamping masjid tempat kami beribadah. suara musik yang dikeluarkan lewat pengeras suara. Ada ketimpangan yang dominan, saat masyarakat lokal pulang beribadah dan berpapasan dengan keriuhan hiburan.

kami sedih karena ramadhan yang muncul sekali dalam setahun harus rusak karena hal-hal tersebut. karena kekhusyuan yang dengan susah payah ingin kami ciptakan harus rusak karena kegaduhan-kegaduhan bersifat duniawi.

ayah saya resah karena generasi muda yang diharapkan memajukan kampung kami dengan nilai-nilai ilahi disibukan dengan partikelir yang temporer. saya resah karena saya mencintai tempat ini, dan saat saya dan anak-anak muda diluar sana saling berkejaran, anak-anak muda disini berusaha mengejar budaya yang bukan lagi berasal dari kearifan leluhur maupun agama.

semoga bumi Allah, dimanapun, tetap dilimpahi keberkahan dan kedamaian dalam hati kita.

 

 

Uncategorized

Perjalanan Panjang Ke Lisboa

ini tentang perjalanan panjang, saya mendapat banyak info dari orang-orang yang dengan senang hati menyempatkan waktu untuk berbagi lewat tulisan.

saya mulai dari :

 

paspor

prosesny sebenarnya simpel, berhubung saya butuhnya dalam waktu yang cukup cepat, jadi saya mengajukan via online,  malam hari mengajukan online, besok penyerahan data, besoknya lagi foto wawancara, 4 hari kemudian paspor sudah bisa diambil. kalau manual, dari pengajuan data ke foto itu jangka waktunya 4 hari. keuntungan lainnya, saya tidak perlu mengantri lama di kantor imigrasi.

 

visa schengen.

bagi saya proses ini juga simpel karena persyaratan saya lengkap, yang ribet itu ngurus persyaratannya 🙂 persyaratan lengkap bisa dilihat di web kedubes portugal. beberapa persyaratan yang menjadi masalah buat saya waktu itu ada 3. masalah pertama saya soal ittinerary, masalah dimana saya akan tinggal selama di lisbon. pihak panitia sebenarnya sudah menawarkan untuk booking, saya belum berani booking karena khawatir visa tidak jadi tepat waktu. masalah saya waktu itu seperti lingkaran setan, yang satu saling bergantung pada yang lain.

penyelesaiannya, saya booking penginapan di lisbon dengan  membayar sekitar 70 euro, kalopun tidak jadi pergi, yah mungkin memang bukan rezeki.

 

syarat kedua, soal booking pesawat, buat saya awalnya ini masalah karena saya kira saya harus membayar juga walau cuma reservasi, tetapi tidak 😀

 

masalah berikutnya yaitu asuransi perjalanan, mbak carla bilang dia tidak akan proses pengajuan saya kalau tidak ada asuransi. yang saya bayangkan ini seperti membeli asuransi seumur hidup ;P

ternyata bukan, ini hanya soal membeli polis, atau tepatnya membeli buku atau kartu. waktu itu saya pilih axa, kembali karena alasan waktu, sebenarny polis dari aca lebih murah hanya waktunya lebih lama, proses pembuatan axa sekitar 15-20 menit, aca dari pagi sampai sore katanya. beda harga waktu itu sekitar 10 usd.

 

di kantor kedubes, yang menerimanya orang indo, tapi ada kaya wawancara dan ramah tamahnya juga sama orang portugal, inilah dia mbak Carla Castelo yang suatu hari ngangkat telf saya. oh ya, kalau ada yang ingin kita tanyakan soal peryaratan visa lebih baik ditanyakan via email, orang yang dikantor tidak memberi banyak info, dan mereka juga meminta kita untuk konsultasinya via email, langsung dibales cepet ko, email official nya waktu itu malfungsi, jadi saya kirim langsung ke email mbak carla, in english ya 😉

email mbak carla : carla.castelo@jakarta.dgaccp.pt

 

proses pembuatannya bermacam-macam, normalnya 15 hari bagi yang syarat lengkap dan tidak bermasalah. waktu itu saya mengajukan tanggal 31 agustus dan rencana pergi tanggal 13 september. orang indo yang menerima berkas saya bilang ‘tanggal 13 ! bisa lah..’. mbak carla bilang lain katanya, ‘hundreds of people before you applied, we can not guarantee visa in right time’, rasanya pengen gali tanah aja denger macam begitu, dan setelah itu baru diminta untuk transfer buat pembayaran, waktu itu bank yang diminta yaitu standard chartered.

 

proses nunggunya itu beneran galau, antara pergi dan engga. tanggal 11 mbak carla nge-email, dan laptop saya rusak, saya tidak tahu kalau visa saya sudah selesai, saya memutuskan menunggu visa di tangerang di rumah kakak, saya packing dengan keadaan pergi atau gak pergi, visa belum ada, apalagi tiket pesawat 😦

 

sebelum pergi tanggal 12 ke tangerang, saya nelfon kedutaan, thanks god alhamdulilllah, visa diambil J.

 

tanggal 12 malam saya buka internet untuk booking pesawat, bad news, semua pesawat sudah penuh. saya mencari penerbangan lain hingga hampir tengah malam. masih ga ada. saya menyerah, tidur.

paginya saya buka lagi emirates, seat penerbangan masih tersedia. the other bad news, pembayaran cuma bisa melalui 2 cara, kartu kredit – pemilik kartu kredit harus ada dalam penerbangan tersebut, tidak boleh cuma meminjamkan kartu kredit, dan saya tidak puya kartu kredit sendiri. paypal, paypal teman-teman kakak saya tidak masuk limit, obrigado -thank you- untuk orang-orang yang bersedia berjuang dengan saya sampai akhirnya saya dapat tiket. kalau saya booking minimal 3-4 hari sebelumnya, saya masih bisa membayar via western union. akhirnya saya dapat tiket pukul 6 sore, pinjaman paypal dari teman di jerman yang batas limit paypalnya mencukupi.

 

tentang lisboa.

 

lisboa kota yang cantik, layaknya kota-kota besar di eropa lainnya. saya pergi ke bairro alto, chiado, dan baixa. sumber sumber bilang kalau daerah ini lebih bagus dimalam hari, berhubung saya pergi perempuan, berkerudung, lisbon trip pertama saya keluar negeri. saya cukup disana sampai sore.

 

tempat yang menurut saya tidak boleh dilewatkan yaitu sintra, tempatnya berada diluar kota lisbon, di ujung portugal di pinggir laut. ini seperti desa kecil yang begitu menakjubkan. jauh lebih cantik, dibandingkan dengan lisbon. orang-orang yang pernah kesana menyebutnya mirip negeri dongeng, karena bagi saya juga tempat ini memang luar biasa. di temat ini banyak kastil-kastil, tembok-tembok tinggi, juga pegunungan yang sangat asri. disini adda beberapa kastil yang oleh unesco dinobatkan sebagai situs bersejarah. tujuan utama saya adalah palacio da pena atau pena national castle. ini adalah tempat yang sangat disarankan untuk dikunjungi bila pergi ke portugal. walaupun berada diluar kota lisbon, cara menjangkaunya cukup mudah. bisa dengan kendaraan pribadi, bis, atau kereta.

 

untuk pergi ke sintra, kita bisa menjangkau kereta dari stasiun rossio, stasiun rossio sendiri bisa dijangkau lewat metro atau kereta bawah tanah menunu restaurodores. jika ingin berkeliling lisbon atau baru pertama ke lisbon, saya sarankan untuk membeli tiket metro yang 24 jam, ini berdasarkan pengalaman saya yang sempet nyasar beberapa kali. pembelian tiket manual hanya sampai sekitar jam 5 sore, setelah itu kita hanya bisa membeli secara otomatis dengan menggunakan mesin. bagi yang belum  terbiasa, menggunakan  mesin itu cukup membingungkan, hati-hati tertukar antara mesin tiket metro dan tiket kereta.

 

back to sintra,

 

rossio merupakan stasiun pertama dan sintra merupakan stasiun terakhir. tidak perlu khawatir akan terlewat. jarak yang ditempuh selama didalam kereta sekitar 40 menit. dari sana kita bisa naik bis 434 ke sintra, kalau suka tracking jalan kaki juga menyenangkan asalkan tidak sendiri, kemarin saya agak ketakutan sendirian di tengah hutan berjalan menuju pena ;(

 

tiket metro 24 jam 5.5 euro di mesin otomatis, satu kali pergi 1.75 euro. harga tiket kereta sekali pergi 2.75. kalau recharge (diisi dengan tiket yang sama) kita bisa menghemat sekitar setengah euro. Harga masuk Pena 12.5 euro. Bisa lebih murah kalau happy hour kaya tempat karaoke gitu deh. Harga air minum kemasan atau sandwich sekitar 1-2 euro. Tiket naik bis sekitar 1.75 euro. Oh iya waktu itu uang receh saya Cuma ada 1.65 euro dan supir bis tidak menerima uang kertas. Jadinya ‘it’s alright young lady’.

 

Teman saya mengobrol selama di penginapan adalah seorang chef yang sudah berusia lanjut yang merangkap sebagai bartender. Setelah kongres, di waktu yang sempit setiap hari saya menyisakan waktu untuk meminta air hangat di kafe, dan jadilah saya mengobrol dengan bapak itu.

 

‘where do you come from young lady?’

‘Indonesia’

‘aah tsunami’

‘ya, in 2004’     

 

Pada akhirnya saya pun harus pulang. Ini terlalu luar biasa untuk dilupakan, karena itu lah dalam beberapa moment yang random saya tiba-tiba mengatakan, ‘mau ke portugal lagi’.

 

Ps :

–          Dari awal tulisan hingga paragraf soal harga merupakan tulisan yang saya tulis pada malam terakhir saya di Lisboa, setelah saya pulang dari Sintra.

–          Paragraf sisanya hingga bagian terakhir ini merupakan tulisan yang saya tulis di Mushola FK sambil menunggu hujan reda.

 

(Minggu, 18 Nopember 2012)

Uncategorized

LAPORAN CIRSE 2012

LAPORAN CIRSE 2012

salah satu kewajiban dengan meminta menjadi delegasi adalah berbagi.

bagi teman-teman yang ingin tahu CIRSE itu kongres macam apa yang saya ikuti kemarin di Lisbon, bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Interventional Radiology, dan bagi yang ingin tahu dunia kedokteran modern, dan pemikiran-pemikiran sederhana dengan efek yang luar biasa. bisa donlot laporan saya diatas.

(jurnal hariannya saya pos dikemudian hari ya 🙂

obrigada

Uncategorized

I WEAR PRADA

The Devil Wears Prada, film drama yang kutonton tadi malam. Aku pikir sudah lama aku tidak menghabiskan sabtu malam untuk bersenang-senang seperti dulu. Tentu saja sejak aku menempuh kehidupan baruku ini.

Biasanya aku dulu menghabiskan sabtu malam dengan menonton film sampai larut, membaca novel sampai tertidur dengan sisa-sisa makanan yang berserakan diatas karpet, kadang juga sesekali aku pergi bersama teman-temanku, pulang larut, dan menginap di tempat temanku.

Jadi malam tadi aku memutuskan untuk tidur malam, sambil menekan tombol-tombol remot TV dari satu stasiun ke stasiun lainnya.

Saat aku menonton film itu, aku teringat sesuatu, aku teringat mimpi yang sudah terkubur dalam-dalam dan mungkin sudah menjadi tanah. Aku pernah mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang editor majalah remaja saat umurku menginjak 19 tahun. Aku berpikir seperti itu saat aku menginjak bangku kelas 2 SMP dan umurku 12 tahun dan aku belum pernah menyentuh majalah remaja sama sekali.

Saat itu aku membayangkan aku yang masuk ke gedung perkantoran dengan orang-orang yang sangat sibuk, dengan kertas-kertas, dan tektek bengek lainnya. Aku tidak peduli dengan hal-hal itu, untukku itu akan menjadi kesenangan tersendiri, akan ada banyak kreatifitas, kerja keras, disiplin, persaingan, festival-festival, konser musik, pertunjukan seni, fashion show, bertemu dengan orang-orang terkenal dan seabreg kesenangan lainnya.

Dan aku tidak pernah sekalipun membayangkan aku akan menjadi dokter. Itu bukanlah cita-cita waktu aku berumur 7 tahun, tidak juga saat aku masuk SMP, tetapi itu adalah hal yang harus aku pikirkan ketika ibuku mengatakannya dan ayahku menyetujuinya ketika aku menginjak kelas sebelas.

Keluargaku mengatakan bahwa aku adalah anak muda yang labil dan senang sekali bersenang-senang (read:bersenang-senang dengan textbook, spidol, flipchart, jas lab, dan handout). Masih banyak hal yang aku inginkan di dunia ini, dulu aku pernah mengatakan bahwa aku menyesal telah menghabiskan masa SMA ku dengan tidak serius belajar, tapi aku telah berusaha memperbaiki sebaik mungkin dan jika memang hasilnya seperti ini mungkin memang itulah yang telah diberikan tuhan.

Masih ada tahun depan, dan tahun depannya lagi, dan beberapa tahun lagi. Aku akan menjadi orang sukses dengan apapun profesinya. Aku akan belajar menyetir mobil, dan mengantar ayahku membeli sarung untuk lebaran dan beliau tidak usah menyetir lagi sendiri. Mungkin suatu hari saat kalian punya anak remaja yang membeli majalah remaja terkenal dan akulah yang memberi sambutan di halaman pertamanya. Atau mungkin juga suatu hari nanti aku akan punya majalahku sendiri yang akan menjadi icon dari remaja-remaja pada saat itu, aku harap judulnya bukan sejenis medical update atau doctor and technology.

Mungkin ini yang terakhir yang akan menutup mimpi di pagi buta ini, aku pernah mendengar bahwa mimpi tidak boleh dikatakan pada saat pagi, mereka mengatakan bahwa itu akan menjadi kenyataan. Yah apa boleh buat jika suatu hari nanti aku memang memiliki majalahku sendiri.

Uncategorized

SURAT CINTA

Suasana pagi yang sejuk menjelang tutorial memberikanku inspirasi untuk menulis surat cinta yang tidak tahu harus aku tujukan untuk siapa karena aku sedang tidak jatuh cinta.

Karena aku tidak pernah menulis surat cinta, dan surat cinta merupakan satu-satunya surat yang tidak pernah aku buat, jadi aku tidak tahu harus menulis apa.

perasaanku tidak akan berubah
Dan jika perasaanmu berubah
Maka aku harus memberitahumu
Bahwa aku mencintaimu

-Pride and Prejudice-
(film drama yang saya mengerti bagian awal dan akhirnya saja )