Kontemplasi · Uncategorized

DISKUSI


setelah shalat tarawih barusan, bapak mengungkapkan kekhawatirannya mengenai lingkungan kampung kami saat ini. keadaannya sangat mengkhawatirkan, dan apabila tidak dibina dengan baik, kekhawatiran kami akan kualitas generasi penerus menjadi semakin besar.

salah satu yang amat sangat ditonjolkan dari bulan ramadhan yang mulia ini yaitu hadirnya pasar malam. Ada beberapa hal yang menurut kami rasanya kurang pas apabila pasar malam hadir di bulan ramadhan.

anak-anak muda dari berbagai tempat datang kesana, mungkin mencari hiburan, mencari penghasilan, atau sekedar menemukan keramaian. saat adzan isya berkumandang dan semua orang pergi ke mesjid, ada kegaduhan yang muncul disamping masjid tempat kami beribadah. suara musik yang dikeluarkan lewat pengeras suara. Ada ketimpangan yang dominan, saat masyarakat lokal pulang beribadah dan berpapasan dengan keriuhan hiburan.

kami sedih karena ramadhan yang muncul sekali dalam setahun harus rusak karena hal-hal tersebut. karena kekhusyuan yang dengan susah payah ingin kami ciptakan harus rusak karena kegaduhan-kegaduhan bersifat duniawi.

ayah saya resah karena generasi muda yang diharapkan memajukan kampung kami dengan nilai-nilai ilahi disibukan dengan partikelir yang temporer. saya resah karena saya mencintai tempat ini, dan saat saya dan anak-anak muda diluar sana saling berkejaran, anak-anak muda disini berusaha mengejar budaya yang bukan lagi berasal dari kearifan leluhur maupun agama.

semoga bumi Allah, dimanapun, tetap dilimpahi keberkahan dan kedamaian dalam hati kita.

 

 

Tinggalkan komentar